Kamis, 12 April 2012

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN

HALAMAN JUDUL
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN



Disusun oleh    :
NUR AINI IKASAKTI
23/ XI A1



SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JETIS BANTUL

KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
    Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Wiwin Sri Rahmawati, S.Pd dan berbagai pihak yang telah membimbing saya menyusun laporan ini serta berbagai sumber yang telah saya gunakan sebagai data dan fakta pada laporan ini.
    Saya menyadari bahwa tidak ada suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan sempurna. Begitu pula dengan laporan ini. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Maka dari itu, saya bersedia menerima kritik dan saran yang dapat memperbaiki laporan ini dimasa datang.
    Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberi wawasan luas bagi pembaca.


Jetis,15  Oktober 2011

Penyusun












DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL    i
KATA PENGANTAR    ii
BAB I PENDAHULUAN    1
A.    Latar Belakang    1
B.    Rumusan Masalah    1
C.    Tujuan Penelitian    2
D.    Manfaat Penelitian    2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA    3
A.    Kajian Teori/Dasar Teori    3
B.    Rumusan Hipotesis    5
BAB III METODE PENELITIAN    6
A.    Variabel dan Definisi dan Operasional Variabel    6
B.    Rancangan Penelitian    6
C.    Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)    7
D.    Alat dan Bahan    7
E.    Prosedur Pelaksanaan Penelitian    7
F.    Rencana Analisis Data    8
G.    Jadwal Penelitian    8
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN    9
A.    Deskripsi Data/table pengamatan    9
B.    Pembahasan    10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN    16
A.    Kesimpulan    16
B.    Saran    16
DAFTAR PUSTAKA    17
LAMPIRAN    18

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Struktur  utama tubuh tumbuhan tingkat tinggi ( tumbuhan berbiji ) terdiri atas : akar, batang dan daun, disamping struktur tersebut  tumbuhan  juga ada yang dilengkapi dengan bunga dan buah. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat rendah (tumbuhan tak berbiji ) umumnya tidak memiliki struktur seperti akar, batang , dan daun . 
     Seperti halnya tubuh hewan, tubuh  tumbuhan  pun terdiri atas sel yang tersusun secara teratur membentuk suatu jaringan,  Sel-sel yang membentuk jaringan tersebut berasal dari hasil pembelahan sel zigot, yaitu sel hasil peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Dari sel zigot itulah kemudian berkembang melalui proses pembelahan sel menjadi berbagai macam sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda.  Proses pertumbuhan dan terbentuknya kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda itu disebut dengan peristiwa Deferensiasasi.
            Dari peristiwa deferensiasi akan terbentuk berbagai macam jaringan, selanjutnya dari berbagai macam jaringan akan membentuk organ tubuh tumbuhan seperti akar, batang dan daun. Karena  organ-organ tubuh tumbuhan mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda maka struktur organ pun berbeda pula.
           
B.    Rumusan Masalah
1.    Jelaskan perbedaan struktur batang dikotil dan monokotil!
2.    Bedakan jaringan penyusun antara akar dengan batang
3.    Batang tanaman dikotil dapat membesar, sedangkan batang monokotil tidak. Mengapa demikian?
4.    Jelaskan fungsi batang?
5.    Apakah yang disebut dengan lingkaran tahun? bagaimana proses terjadinya?


C.    Tujuan Penelitian
    Berdasarkan uraian yang terdapat pada rumusan masalah, maka dapat kita ketahui tujuan dari penelitian ini. Adapun tujuan penelitian tersebut adalah:
1.    Mengamati jaringan penyusun akar, batang, dan daun pada tumbuhan.
2.    Mengetahui bagian-bagian jaringan pada tumbuhan.
3.    Membandingkan jaringan penyusun akar, batang, dan daun.

D.    Manfaat Penelitian
1.    Mengetahui perbedaan bagian-bagian penyusun tumbuhan.
2.    Mengetahui perbedaan struktur jaringan tumbuhan monokotil dan dikotil.
3.    Mengetahui fungsi masing-masing jaringan penyusun tumbuhan.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Kajian Teori/Dasar Teori
    Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapatligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebutfloret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
ciri-ciri:
panjang
berisi
ada buhya

    Pacar Air
Impatiens balsamina (Bunga Pacar air) adalah tanaman yang berasal dari Asia Selatan danAsia Tenggara. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19. Tanaman ini adalah tanaman tahunan atau dua tahunan dan memiliki bunga yang berwarna putih, merah, ungu atau merah jambu. Bentuk bunganya menyerupai bunga anggrek yang kecil. Tinggi tanaman ini bisa mencapai satu meter dengan batangnya yang tebal dan daunnya yang bergerigi tepinya.
Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu penyerbukannya. Walau demikian tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering. Berbagai bagian tanaman juga digunakan sebagai obat tradisional.

    Kacang Tanah
Kacang tanah, kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala (bahasa Yunani: Arachis hypogaea L., bahasa Inggris: peanut, groundnut) merupakan tanaman polong-polongan atau legum dari famili Fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.
Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain.
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein danlemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai.[3]Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan. Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO.Selain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga dipanen hijauannya (daun dan batang) untuk makanan ternak atau merupakanpupuk hijau.

B.    Rumusan Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang diajukan. Hipotesis disusun berdasarkan teori yang diuraikan pada tinjauan pustaka sehingga hipotesis bersifat teoretis. Hipotesis akan dibuktikan akan kebenarannya setelah memperoleh data dari hasil penelitian. Hipotesis dalam penelitian struktur jaringan tumbuhan yaitu sebagai berikut:
1.    Struktur jaringan penyusun tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda.
2.    Masing-masing jaringan saling melengkapi dan mempengaruhi satu sama lainnya.





BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Variabel dan Definisi dan Operasional Variabel
    Variabel Bebas
    Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama. Variabel bebas yang sengaja tidak sama adalah jenis akar,batang, dan daunnya. Jenis akar, batang, dan daun yang digunakan untuk penelitian, yaitu akar pacar air, batang pacar air, akar kacang tanah, batang kacang tanah, daun kacang tanah, dan daun jagung.
    Variabel terikat
    Variabel terikat adalah variabel yang terjadi akibat perlakuan variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah struktur jaringan tumbuhan.
    Variabel Kontrol
    Variabel kontrol adalah variable yang sengaja dibuat sama kondisinya. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah sayatan akar pacar air, batang pacar air, akar kacang tanah, batang kacang tanah, daun kacang tanah, dan daun jagung.


B.    Rancangan Penelitian
1.    Akar Monokotil    : Pacar Air
2.    Akar Dikotil        : Kacang Tanah
3.    Batang Monokotil    : Pacar Air
4.    Batang Dikotil        : Kacang Tanah
5.    Daun Monokotil    : Jagung
6.    Daun Dikotil        : Kacang Tanah


C.    Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)
Sasaran populasi ini meliputi populasi dan Sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman pacar air, jagung, dan kacang tanah, sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah akar pacar air, batang pacar air, akar kacang tanah, batang kacang tanah, daun kacang tanah, dan daun jagung.
   
D.    Alat dan Bahan
1.    Mikroskop
2.    Kaca Objek
3.    Kaca Penutup
4.    Silet
5.    Tanaman Jagung (daun)
6.    TanamanKacang Tanah (akar,batang,daun)
7.    Tanaman Pacar Air (akar,batang)
8.    Air
9.    Pipet
10.    Nampan

E.    Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1.    Buatlah sayatan melintang pada akar dan batang dari tanaman yang tersedia menggunakan silet. Usahakan irisannya setipis mungkin.
2.    Letakkan kedua sayatan akar dan batang pada kaca objek terpisah yang telah ditetesi dengan air.
3.    Tutuplah kedua kaca objek tersebut dengan kaca penutup.
4.    Amatilah kedua spesimen yang telah dibuat dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40X.
5.    Gambarlah bagian-bagian yang teramati dan berikanlah keterangan.
6.    Dengan Prosedur yang sama, amatilah spesimen jaringan selanjutnya.
F.    Rencana Analisis Data
    Rencana analisis data yang dipergunakan adalah rencana analisis data deskriptif, yang dimana rencana analisis data deskriptif adalah suatu rencana atau suatu cara yang dipergunakan dalam pengamatan yang dilakukan secara deskriptif atau dengan menyebutkan secara satu per satu apa yang dipergunakan. Rencana analisis data pada penelitian jaringan pada tumbuhan adalah meneliti setiap komponen secara bertahap.

G.    Jadwal Penelitian
Tanggal    Kegiatan
Selasa, 27 September 2011    Penelitian
Senin, 3 Oktober 2011    Penyusunan laporan
Rabu, 19 Oktober 2011    Pengumpulan laporan

















BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Data/table pengamatan
NO    PEMBEDA    MONOKOTIL    DIKOTIL
1    Bentuk akar
    Memiliki sistem akar serabut     Memiliki sistem akar tunggang
2     Bentuk sumsum atau pola tulang daun     Melengkung atau sejajar
    Menyirip atau menjari

3     Kaliptrogen / tudung akar     Ada tudung akar / kaliptra     Tidak terdapat ada tudung akar
4     Jumlah keping biji atau kotiledon     Satu buah keping biji saja
    Ada dua buah keping biji
5     Kandungan akar dan  batang     Tidak terdapat kambium
    Ada kambium

6     Jumlah kelopak bunga     Umumnya adalah kelipatan tiga     Biasanya kelipatan empat atau lima
7     Pelindung akar dan batang lembaga     Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza     Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8     Pertumbuhan akar dan batang
    Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar     Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar






B.    Pembahasan
1.    Perbedaan Struktur batang monokotil dan dikotil adalah



2.    Jaringan penyusun akar dan batang sama.

3.    Karena pada batang dikotil terdapat kambium yang berfungsi membentuk xylem dan floem primer dan membentuk lingkaran tahun, sehingga batang tumbuhan dapat membesar. sementara, batang monokotil tidak memiliki cambium sehingga batang tumbuhan tidak dapat membesar

4.    Fungsi batang :
1.    Menyokong dan menegakkan tubuh tumbuhan
2.    Menghubungkan bagian akar dan daun
3.    Tempat penyimpanan makann
4.    Alat reproduksi vegetatif
5.    Sebagai jalur transportasi dari akar ke daun
6.    Tempat bertumpunya daun, bunga, dan buah
7.    Untuk tumbuhan tertentu, batang berfungsi untuk fotosintesis
5.    Lingkaran tahun adalah lapisan-lapisan lingkaran yang terbentuk akibat menebalnya pertumbuhan sekunder yang terus menerus. Proses pembentukannya adalah kambium mengalami pertumbuhan tidak tetap. Pada musim hujan, kebutuhan tumbuhan lebih terpenuhi, maka pertumbuhan kambium pun lebih cepat. Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk unsur kulit pohon sedangkan ke arah dalam membentuk unsur kayu ini lebih aktif pada saat musim hujan dan pada musim kemarau lebih pasif, akibatnya tampak cincin-cincin/ lapisan-lapisan lingkaran kosentris yang dikenal dengan lingkaran tahun.

Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun.

    AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

1.    Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

2.  Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a.  Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b.  Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c.  Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

d.  Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
   Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari  
   pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
  Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari
   jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
  Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari
   jaringan parenkim.

Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
  Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan
  persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
  Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada
  dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
  Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
  parenkim.

    BATANG
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
    Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
         Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang
         mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan  
         gabus yang dibentuk dari kambium gabus.

b. Korteks
    Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang   
         dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke
         dalam tersusun atas jaringan parenkim.

c. Endodermis
    Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
         merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan
         Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis
         tumbuhan Gymnospermae.

d. Stele/ Silinder Pusat
    Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut
          perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral
         yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam 
          dan floem sebelah luar.

Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.

2.  Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
    DAUN
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.

2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

3.  Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.







BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Dari penelitian diatas dan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jaringan  yang  menyusun  daun  dikotil adalah  epidermis,  jaringan  tiang,stomata, jaringan pengangkut, dan epidermis bawah.
2. Jaringan yang menyusun daun monokotil adalah epidermis, jaringan spons,stomata, jaringan pengangkut, dan epidermis bawah.
3. Jaringan yang menyusun batang monokotil adalah epidermis, korteks, danjaringan pengankut.
4. Jaringan  yang  menyusun  batang  dikotil  adalah  epidermis,  korteks,endodermis, perisikel, dan jaringan pengankut.
5. Jaringan  yang  menyusun  akar  monokotil  adalah  epidermis,  korteks,endodermis, cambium, dan  jaringan  pengangkut.
6. Jaringan yang menyusun akar dikotil adalah  epidermis, korteks, endodermisdan jaringan pengangkut.

B.    Saran
Ketepatan dalam menyayat dan pengamatan ketika penelitian adalah hal yang paling penting karena sangat berpengaruh pada hasil pengamatan.








DAFTAR PUSTAKA


id.wikipedia.org/wiki/Jaringan

Pratiwi, D. A., Maryati Sri, Srikini, Suharno, S. Bambang. 2006. Biologi SMA kelas 2. Jakarta: Erlangga.

Priadi, Arif. 2010. Sains dalam Kehidupan. Jakarta: Yuhdistira





















LAMPIRAN


        
         (Pacar Air)                    (Pipet)


        
                (Nampan)                        (Kacang Tanah)
        
            (Jagung)                          (Mikroskop)



        
            (Air)                            (Akar Dikotil)



                
             (Akar Monokotil)                  (Batang Monokotil)



             
                (Batang Dikotil)                    (Akar Monokotil)




             
          (Daun Monokotil)                            (Jagung)




         
                  (Kacang Tanah)                          (Pacar Air)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar